Ditepuk Dari Belakang, Pelajar SMPN.1 Tanah Grogot Terhipnotis

    Ditepuk Dari Belakang, Pelajar SMPN.1 Tanah Grogot Terhipnotis
    Caption : ilustrasi tepukan

    PASER -   AB (14 tahun) seorang Siswa Kelas 7 Sekolah Menegah Pertama (SMP) Negeri 1 jadi korban praktek hipnotis oleh seorang perempuan tidak dikenal pada Selasa, 16/08/2022.

    Dalam aksinya, pelaku berhasil menggasak uang tunai Rp.500.000-, dari korban saat berada di depan gerbang sekolah, usai mengikuti bimbingan belajar (bimbel) bersama kawan-kawannya sekitar pukul 16.00 wita.

    Saat dikonfirmasi awak media Kamis 18 Agustus 2022. AB mengaku  terhipnotis oleh pelaku yang menepuk bahu korban dari belakang dan menyuruhnya menyerahkan uang untuk keperluan sumbangan sekolah dalam rangka meperingati HUT RI ke 77.

    Atas peristiwa tersebut, lantas AB pergi menemui orang tuanya dan memintakan uang yang di-inginkan Pelaku, karna sudah merasa yakin akan apa yang disuruh hingga tidak kuasa berpikir menolak.

    "Peristiwanya sangat cepat. Sewaktu saya pulang nuju gerbang sekolah sambil ngecek-ngecek Hp, tiba-tiba dari belakang bahu saya ditepuk seorang perempua dan menyuruh saya menyerahkan uang 500 ribu untuk sumbangan". Tutur AB

    Dan karna saat itu tidak pegang uang, maka AB bergegas pulang memintakannya pada orang AB sesuai apa yang diperintahkan pelaku, hingga AB mau kembali menemui pelaku dan menyerahkan uang yang dimintakan.

    Ditempat terpisah. Kepala sekolah SMPN 1 Tanah Grogot Nur Winanto, S.Pd, M.Pd saat dikonfirmasi terkait peristiwa yang menimpa siswanya di area sekolah, membenarkan jika salah satu muritnya telah terkena Hipnotis.

    "Setelah saya mendapat kabar dari Guru-guru di sokolah, saya coba konfirmasi kebenarannya ke siswa yang menjadi korban. Terrnyata diakui benar bahwa ada siswa yang terkena hipnotis saat hendak pulang dari bimbel" tutur Winanto.

    Atas peristiwa tersebut, Winanto  berharap seluruh siswa, dapat lebih hati-hati dan berdoa untuk keselamatan saat berjalan serta jangan sering ngelamun atau pikiran kosong. Karna dikhawatirkan melamun akan jadi sebab, mudahnya orang digendam.

    "Makanya sejak peristiwa ini, Kami selaku guru berupaya menghimbau seluruh masyarakat khususnya para pelajar di SMPN.1 Kabupaten Paser bisa lebih waspada". Kata Winanto.

    "Sebab kejahatan bisa dilakukan kapan pun dan dimana pun, jika kita lalai maka itu akan menjadi asbab, semakin mudahnya aksi si Pelaku dilancarkan" Ucapnya mengahiri". (*Hendra*)

    Muhamad Ali

    Muhamad Ali

    Artikel Sebelumnya

    Pengadilan Agama Tanah Grogot Buat Lomba...

    Artikel Berikutnya

    Roky Gerung Anggap Pembentukan IKN Ke KALTIM...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Ujian Nasional, Standar Kompetensi Minimal Siswa dan Cerminan Keberhasilan Guru
    Hidayat Kampai : Menelusuri Dunia Kecerdasan Buatan untuk Menyusun Karya Ilmiah
    Hidayat Kampai: Kisah Dunia Akademik yang Terkontaminasi Ulah Para Bahlul
    Hendri Kampai: Koperasi Nasional, Dari Desa untuk Indonesia yang Lebih Berdikari

    Ikuti Kami